Ikan lele dumbo atau lele Afrika yang telah menjadi
komoditas utama perikanan budidaya di Indonesia dan dibudidayakan hampir di
Indonesia terutama di Pulau Jawa dan Sumatera terus mengalami penurunan
kualitas genetik. Padahal, menurut buku Kelautan Perikanan Dalam Angka 2014
yang diterbitkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, produksi ikan lele
nasional sebesar 613.120 ton, menempati urutan nomor 2 tertinggi setelah ikan
nila yang mempunyai produksi sebesar 912.613 ton, dan di atas ikan mas yang
mempunyai produksi sebesar 484.110 ton.
Beberapa pihak telah berupaya membentuk varietas atau strain
ikan lele berkualitas unggul. Namun demikian, strain-strain yang dihasilkan
tersebut belum memenuhi harapan masyarakat pembudidaya ikan lele. Pembudidaya
membutuhkan lele yang unggul dalam hal pertumbuhan, efisiensi pakan,
keseragaman ukuran, toleransi penyakit, lingkungan dan stres, kualitas dan
kuantitas daging, serta produktivitas yang inggi.
Penelitian varietas baru dari lele terus dilakukan, seperti
yang dilakukan oleh Balai Penelitian Pemulian Ikan Sukamandi Subang Jawa Barat
yang menciptakan varietas lele baru yang lebih unggul dari pada lele lainnya.
Lele varietas baru ini diberi nama LELE MUTIARA.
Keunggulan Lele Mutiara ini adalah irit penggunaan pakan
sehingga menekan pengeluaran biaya dalam pemeliharaan. Angka rasio Konversi pakan ( FCR ) hanya 0,8.
Sedangkan lele yang lainnya menpunyai nilai FCR yang masih besar yakni antara 1
– 1,2. FCR dalam budidaya ikan itu adalah penentu keberhasilan dalam
pemeliharaan. FCR menyatakan kebutuhan pakan utuk membentuk 1 Kg daging. Dengan
kata lain dalam 1 kilo gram daging ikan lele hanya dibutuhkan pakan 800 gram.
Keunggulan Lele
Mutiara yang kedua adalah panen singkat dengan arti lain pemeliharaan dengan
cukup 50 hari sudah panen. Para pembudidaya yang melakukan penebaran ikan
dengen ukuran bibit 7-8 cm akan panen pada 50 hari selanjutnya. Kalau pada lele
lainnya dengan ukuran bibit yang sama 7-8 cm
akan panen pada 60 hari selanjutnya.
Keunggulan lele Mutiara yang ketiga adalah tahan terhadap
penyakit. Menurut Penelitian dari Balai Penelitian dan Pemuliaan Ikan (BPPI)
tahan terhadap penyakit Aeromonas sp. Ini dibuktikan dari BPPI saat merendam
Lele Mutiara didalam bakteri Aeromonas sp selama 60 jam hanya 30% yang mati.
Sementara varietas lele lain direndam dalam bakteri Aeromonas sp mati semua.
Lele Mutiara menjadi daya tarik oleh peternak karena mempunyai keunggulan yang
paling baik dibanding varietas lainnya.
Semoa bermanfaat