Untuk melakukan
pembenihan ikan nila ada langkah-langkah yang harus kita laksanakan, untuk
lebih jelasnya dapat sobat lihat di bawah ini.
Langkah Pertama :
Persiapan Kolam
Persiapan kolam
untuk kegiatan pemijahan ikan nila antara lain peneplokan/ perapihan pematang
agar pematang tidak bocor, meratakan dasar kolam dengan kemiringan mengarah ke
kemalir, membersihkan bak kobakan, menutup pintu pengeluaran dengan paralon,
pemasangan saringan di pintu pemasukan serta pengisian kolam dengan air. Pemasangan
saringan dimaksudkan untuk menghindari masuknya ikan-ikan liar sebagai predator
atau kompetitor yang dapat mempengaruhi kuantitas hasil produksi maupun
kualitas benih yang dihasilkan.
Langkah Kedua :
Pemijahan
Jumlah induk dalam
satu populasi pemijahan secara masal disebut satu paket. Satu paket induk
berjumlah 400 ekor yang terdiri dari 100 ekor jantan dan 300 ekor betina (Ne =
±133,3). Dengan induk sejumlah ini diharapkan dapat menghambat laju silang
dalam dan memungkinkan keturunannya dapat dijadikan induk kembali setelah
melalui kegiatan seleksi. Penebaran induk dilakukan pada pagi hari saat suhu
udara dan air masih rendah. Padat tebar induk adalah 1 ekor/m2, sehingga satu
paket induk sebanyak 400 ekor memerlukan lahan untuk pemijahan seluas 400 m2.
Satu periode pemijahan berlangsung selama 10 hari untuk dapat dilakukan
pemanenan larva. Proses pemijahan sendiri dapat berlangsung selama delapan
periode pemijahan dengan delapan kali pemanenan larva, tanpa harus mengangkat
induk. Setelah akhir periode, induk diangkat dari kolam pemijahan dan
dipelihara secara terpisah antara jantan dan betina untuk pematangan gonad
selama 15 hari. Selanjutnya paket induk tersebut dimasukkan kembali kedalam
kolam pemijahan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Langkah Ketiga :
Pengolahan Pakan dan Air
Dosis pemberian
pakan adalah 3% dari bobot biomas untuk lima hari pertama pemijahan dan 2-2,5%
untuk lima hari berikutnya sampai panen larva. Penurunan dosis pemberian pakan
ini disesuaikan dengan kondisi bahwa sebagian induk betina sedang mengerami
telur dan larva. Pakan yang diberikan harus cukup mengandung protein ( 28-30%).
Selama pemijahan debit air diatur dalam dua tahap, yakni 5 hari pertama lebih
besar 5 hari kedua. Debit air dalam 5 hari pertama adalah dalam rangka meningkatkan
kandungan oksigen dalam air, memacu nafsu makan induk disamping mengganti air
yang menguap. Sedangkan untuk 5 hari kedua debit air hanya dimaksudkan untuk
mengganti air yang terbuang melalui penguapan sedemikian rupa tanpa melimpaskan
air ke luar kolam.
Langkah Keempat :
Panen Larva
Panen larva
dilakukan setiap sepuluh hari sekali pada pagi hari. Tergantung luas kolam,
penyurutan kolam dapat mulai disurutkan sehari sebelumnya. Penyurutan air kolam
dilakukan pertama-tama sampai setengah-nya. Sebelum surut total, bak tempat
panen larva perlu dibersihkan dari lumpur dengan cara membuka sumbat outlet
kobakan. Penyusutan secara total dilakukan sampai air hanya tersisa pada
kobakan saja. Induk dan larva akan berkumpul pada kobakan, dan segera dilakukan
pengambilan larva menggunakan scoop net. Kemudian larva ditampung sementara
dalam hapa ukuran 2 x 2 x 1 m3 dengan mesh size 1,0 mm. Proses pengambilan
larva ini dapat dilakukan oleh dua orang. Pemungutan larva dilakukan secara
total sampai bersih termasuk yang masih terdapat dalam sarang, dengan cara
membongkar sarang dan mengarahkan larva ke kobakan.
Biasanya setelah
larva ikan nila dipanen, maka larva ikan akan diberikan perlakuan yang disebut
dengan Pendederan (pembesaran). Untuk tahap-tahap pendederan dapat anda baca di
bawah ini.
Langkah Pertama :
Persiapan Kolam
Persiapan kolam
untuk kegiatan pendederan ikan nila antara lain peneplokan pematang dengan
kontruksi tanah, meratakan dasar kolam dengan kemiringan mengarah ke kemalir,
membersihkan bak kobakan, menutup pintu pengeluaran dengan paralon, pemasangan
penyaring di pintu pemasukan air, pemupukan dengan dosis 250-500 gram/m2
(sesuai dengan kesuburan tanah dan air), pengapuran (bila perlu) serta
pengisian kolam dengan air.
Langkah Kedua :
Padat Tebar
Pendederan ikan
nila dilakukan dalam dua atau tiga tahap. Pendederan tiga dapat langsung
merupakan lanjutan dari pendederan kedua. Lama pendederan pertama adalah 30
hari dengan target benih berukuran 3-5 cm. Pendederan kedua dan ketiga,
masing-masing juga 30 hari. Benih hasil pendederan ketiga berukuran sekitar
20-30 gram/ekor. Padat tebar pendederan pertama adalah 100-200 ekor/m2,
sedangkan untuk pendederan kedua dan ketiga masing-masing 75-100 dan 50
ekor/m2.
Langkah Ketiga :
Pengolahan Pakan dan Air
Dosis pemberian
pakan pendederan 1, 2 dan 3 masing-masing adalah 20, 10 dan 5% dari bobot
biomas/hari. Pakan diberikan sehari 3 kali. Kandungan protein dalam pakan
sekitar 26-28%. Debit air dalam pendederan satu dan kedua tidak terlalu besar,
yakni sekedar mengganti air yang menguap dan rembes. Namun untuk pendederan
ketiga debit air juga dimaksudkan untuk meningkatkan daya dukung media terutama
ketersedian oksigen yang berguna dan dapat meningkatkan nafsu makan serta laju
pertumbuhan.
Langkah Keempat :
Panen Benih
Panen benih harus
dilakukan pada saat suhu air kolam dan udara relatif sejuk, terutama pada pagi
hari. Hal ini untuk menekan angka kematian saat panen. Setelah benih dipanen,
maka ikan bisa disebar ke dalamkolam yang telah disediakan sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar