Balai Pengembangan
Benih Ikan Air Tawar (BPBIAT) Wanayasa sebagai sebagai salah satu sentra
produksi induk nila (Regional Tilapia Center) untuk wilayah Jawa Barat telah
melaksanakan kegiatan pemuliaan ikan Nila Wanayasa generasi ke 2 dengan metode
seleksi individu mengajukan permohonan untuk dilakukan penilaian terhadap jenis
ikan Nila Wanayasa baru dengan kelas induk dasar (Grand Parent Stock) yang
layak untuk dilepas atau diperbanyak.
Penilaian Varietas
yang bertujuan untuk memperkaya jenis dan varietas ikan nila sebagai salah satu
alternatif bagi para pembudidaya ikan pada umumnya maupun pembenih pada
khususnya dalam meningkatkan produksi benih ikan nila untuk peningkatan
kesejahteraan para pembudidaya.
Berdasarkan hasil
penilaian yang dilakukan oleh tim ahli terhadap jenis ikan nila wanayasa
generasi ke-2 yang diusulkan BPBIAT Wanayasa dihasilkan ikan nila yang diberi
nama Ikan Nila Nirwana II.
PROSES
PENGEMBANGAN DAN SELEKSI IKAN NILA RAS WANAYASA IKAN NILA NIRWANA
IKAN NILA NIRWANA
(Proses Pengelolaan
dan Seleksi)
Ikan Nila di Jawa
Barat merupakan ikan introduksi yang datang pertama kali dari Taiwan pada.
tahun 1969 (Hardjamulia & Djajadireja 1977).
Tahun 1975
didatangkan Nila.
Hibrid (hasil silang T. nilotica dan T. mossambica) dari Taiwan. Nila. Merah
muncul pada. tahun 1981
yang diintroduksi
dari Philipina. Kemudian pada tahun 1988 – 1989 didatangkan Parent Stock Nila
Chitralada dari Thailand, namun tidak berkembang.
Ikan Nila GIFT
merupakan varietas baru dari jenis Ikan Nila yang yang dikembangkan oleh
ICLARAM di Philipina. Ikan Nila GIFT tersebut diintroduksi dari Philipina pada.
tahun 1995 – 1997. Pada. tahun 2002 BPBI Wanayasa memperoleh famili Ikan Nila
GET (Genetically Enhanched of Tilapia). Ikan Nila GET tersebut diintroduksi
dari Philipina oleh Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat melalui BFAR (Bureau of
Fisheries and Aquatic Research).
Sejak pertama kali
didatangkan, sejak itu pula. budidaya Ikan Nila. dimulai. Kemampuan Ikan Nila
dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya menjadikan ikan ini mudah menyebar
dan menjadi primadona dalam dunia budidaya perairan, khususnya perairan tawar.
Penyebaran Ikan
Nila yang sangat cepat didukung dengan kecepat barunya bereproduksi menjadikan
perkembangan ikan ini tidak terkontrol. Dampak negatifnya adalah banyak terjadi
silang dalam (inbreeding), yang berakibat pada menurunnya kualitas genetik
ikan, selanjutnya akan menyebabkan turunnya performa ikan tersebut baik
pertumbuhan, daya tahan terhadap, penyakit,maupun kemampuan beradaptasi
terhadap perubahan lingkungannya.
Untuk mengatasi
penurunan kualitas genetik Ikan Nila tersebut, Ariyanto (2004) menyatakan salah
situ langkah yang dapat ditempuh adalah melaksanakan program pemuliaan dengan
Sasaran akhir mendapatkan induk lkan Nila unggul. Keunggulan tersebut
diharapkan dapat diwariskan pada keturunannya, sehingga menghasilkan benih
unggul (berkualitas). Salah situ alternatif program pemuliaan dalam
menghasilkan induk unggul adalah melalui program penangkapan seleksi (selective
breeding).
IKAN NILA NIRWANA
(Nila Ras Wanayasa)
Upaya-upaya
mendasar yang mengarah kepada penangkaran selektif Ikan Nila telah dimulai oleh
Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI) Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di
Wanayasa dengan mengoleksi 18 famili Ikan Nila. GIFT generasi ke-6 dan 24
famili Ikan Nila GET dari Philipina. Selanjutnya pada tahun 2003, BPBI Wanayasa
melakukan kerjasama dengan para. pakar perikanan dari Tim Ahli Tilapia
Broodstock Center, untuk menyusun dan melaksanakan program pengelolaan dan
seleksi Ikan Nila tersebut dengan tujuannya untuk mernpertahankan atau bahkan
mernperbaiki kualitasnya.
Sumber genetik
kegiatan seleksi adalah GIFT (Genetic Improvement for Farmed Tilapia) dan GET
(Genetically Enhanched Tilapia). Saat ini dalam kurun waktu pengerjaan selama 3
(tiga) tahun, BPBI Wanayasa telah mendapatkan induk penjenis (Great Grand
Parent Stock/GGPS), yang selanjutnya diberi nama Ikan Nila Nirwana. (Nila. Ras
Wanayasa) yang, penyediaan dan diseminasinya diawasi oleh pemerintah.
Kegiatan seleksi
dilaksanakan di Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar (BPBIAT) Wanayasa,
Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Pelaksanaan seleksi famili dimulai
pada minggu ke-3 bulan Juli Tahun 2003 dan masih berlangsung sampai dengan saat
ini.
Induk Penjenis
(GGPS/Great Grand Parent Stock) dari Ikan Nila Nirwana (Nila Ras Wanayasa)
dicapai pada generasi ke-3 dan direlease pada tanggal 16 Desember 2006
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor.
KEP.45/MEN/2006 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila Nirwana Sebagai Varietas
Unggul Induk Penjenis.
Program
penangkaran selektif Ikan Nila Ras Wanayasa ini dilakukan sepenuhnya oleh
staf-staf terampil BPBIAT dengan bimbingan dari Tim Ahli “Tilapia Broodstock
Center” Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
PROSEDUR
PELAKSANAAN SELEKSI
Program
penangkaran selektif yang dilaksanakan adalah seleksi famili” (Gambar 1),
mengacu pada SPO pemuliaan Ikan Nila yang diterbitkan oleh Pusat Pengembangan
Induk Ikan Nila Nasional (PPIIN) tahun 2004 yang dimodifikasi sesuai dengan
kondisi lapangan.
Tahapan kegiatan
untuk setiap generasi dilakukan dengan langkah kerja sebagai berikut :
1. Menyiapkan
sejumlah famili dari koleksi yang ada;
2. Mengkondisikan
Induk Ikan Nila yang akan diseleksi agar dapat memijah secara bersamaan;
3. Memijahkan
sebanyak 5 (lima) pasang Induk untuk masing-masin famili hasil persilangan yang
baru;
4. Mengamati
secara periodik untuk menandai pasangan-pasangan yang memijah
5. Benih ikan dari
pasangan masing-masing famili yang memijah pada hari yang sama digabung dan
diambil secara acak sebanyak 500 ekor untuk dipelihara lebih lanjut;
6. Pendederan
benih ikan dilakukan pada hapa berukuran 5 x 2 x 1,5 M3 di kolam sampai dapat
dibedakan antara jantan dan betina secara Morfologis (umur 4 bulan);
7. Kelompok Ikan
Nila jantan dan kelompok Ikan Nila Betina ditimbang dan diukur (panjang baku,
tinggi badan dan panjang kepala) satu per satu.;
8. Kemudian.
dipilih 10 ekor betina terbesar dan 10 ekor jantan terbesar dan selajutnya
ditagging serta dilakukan pencatatan
9. Setiap famili
hasil seleksi dipelihara secara terpisah antara jantan dan betina sampai siap
dipijahkan untuk membentuk generasi berikutnya.
Saat ini dalam
kurun waktu pengerjaan selama 7 (tujuh) tahun, telah didapatkan enam generasi
Induk (F6).
PENGEMBANGAN DAN
PRODUKSI
A. Pengembangan.
Melanjutkan kegiatan seleksi hingga dapat menghasilkan
lnduk Nila Nirwana generasi selanjutnya.
B. Produksi dan
Distribusi
Hingga saat ini,
telah tercatat lebih dari 500 paket induk dan 15 juta ekor benih yang telah
didistribusikan ke berbagai wilayah di Indonesia
sumber:
perbenihan-budidaya.kkp.go.id/
bpbiat.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar