Ikan patin ( Pangasius Pangasius ) memiliki kebiasaan
memijah sekali dalam setahun pemijahan biasanya terjadi pada musim ujan ( bulan
November - Maret ) musim pemijahan ini juga di pengaruhi oleh iklim di suatu
daerah sehingga masing-masing daerah memiliki masa atau waktu yang
berbeda-beda.
Pada ikan patin bangkok (pngasius sutchi) hal ini terbukti
cukup terpengaruh. di daerah yang mempunyai curah hujan yang cukup seperti
bogor, sukabumi, dan cianjur umumnya.
sehubungan dengan perbedaan waktu pemijahan tersebut maka di
perlukan kejelian dari seorang petani mengenai pemijahan ikan patin ini.
PEMILIHAN INDUK IKAN PATIN MATANG KELAMIN
ciri-ciri ikan patin yang sudah matang gonad dan siap di
pijahkan adalah sebagai berikut
1. Induk Betina
·
Umur ikan
Kurang lebih 3 tahun
·
Ukuran 2 kg - 3 kg
·
Perut membesar ke arah anus
·
Perut terasa empuk dan lembut bila di raba
·
Kloaka membengkak dan berwarna merah tua
·
Kulit pada bagian perut lembek dan tipis
·
Kalau di sekitar kloaka di tekan akan keluar
beberapa butir telur yang bentuknya bundar dan seragam.
2. Induk Jantan
·
Umur ikan
Kurang lebih 3 tahun
·
Ukuran 2 kg - 3 kg
·
Kulit pada bagian perut lembek dan tipis
·
Bila di urut akan keluar cairan sperma berwarna
putih dan kelamin membengkak berwarna merah tua.
Pemijahan
Pemijahan ikan patin tidak bisa di lakukan secara alami ikan
patin yang sudah di suntik itu di lepaskan di kolam pembenihan untuk menuggu
pasangan induk patin kawin dengan sendirinya, Pemijahan dengan suntikan ini
harus di bantu lagi dengan lamgkah berikut yaitu pengurutan (stripping).
cara maupun pengurutan harus sesuai dengan prosedur yang sudah di tentukan. yaitu perut di urut
pelan-pelan dari bagian depan (dada) ke arah belakan dengan menggunakan jari
tengah dan jempol. jika sudah waktunya yaitu dekat dengan tanda-tanda ovulasi
atau sekitar 8 - 12 jam dari penyuntikan kedua, induk betina di tangkap dengan
menggunakan kain hapa. hal yang sama di lakukan juga untuk induk jatan. siapkan
baremail yang bersih.
cara yang akan di lakukan ini dinamakan dengan metode dry
stripping atau metode kering. Perut induk betina di urut pelan-pelan belakang
dan telur yang keluar di tampung dalam piring beremail tersebut. setelah itu
perut induk jantan juga diurut agar spermanya keluar.
kemudian telur dan
sperma di aduk sampai rata dengan menggunkan bulu ayam selama sekitar 0,5 menit
selanjutnya kedalam campuran telur dan sperma itu di tuangkan air bersih
sedikit demi sedikit sambil terus di aduk selama kurang lebih 2 menit.
kemudian air du buang
dan di ganti dengan air yang bersih baru atau di bilas. pembilasan di lakukan
dua atau sampai tiga kali hingga sisa sperma dan sebagian gelembung minyak pada
telur berkurang.
Persiapan Bak Penetasan
Untuk mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi maka
penetasan telur ikan patin ini perlu di persiapkan alat-alat dan berikut
langkah-langkahnya :
·
Bak pemijahan di cuci bersih dan di keringkan
·
Hapa di pasang untuk menetaskan telur
·
Kolam di isi dengan air bersih
Untuk menghindari timbulnya jamur maka perlu di tambahkan larutan
penghambat pertumbuhan jamur, antara lain dengan Emolin dan Blitz-ich dengan
dosis 0,05 cc/1 setelah itu aerator di tempatkan pada bak penetasan agar
keperluan oksigen untuk larva dapat tercukupi.
pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah di
perlukan heater (pemanas) dengan tujuan uuntuk mencapai suhu optimal yang
relatif stabil.
Penetasan
Telur di sebarkan merata kedalam hapa yang telah di siapkan
sebelumnya di dalam bak yang berisi air bersih yang telah di lengkapi dengan
aerator telur ikan ini di jaga agar jangan sampai bertumpuk karena akan
mengakinatkan telur menjadi busuk.
Untuk itu telur-telur tersebut di sebarkan dengan
menggunakan bulu ayam agar telur-telur tidak pecah di bak penetasan telur yang
di buahi akan berkembang sedikit demi sedikit menjadi larva. telur patin yang
di buahi akan menetas dalam jangka waktu 28 jam.
SEMOGA BERMANFAAT
0 komentar:
Posting Komentar