Wakil Bupati Belitung Timur, Zarkani Mukri didampingi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kelautan dan Perikanan, Dr. Achmad Pornomo dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya (P4B) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Dr. Tri Heru Prihadi melakukan pengguntingan pita, menandai diresmikannya hatchery (tempat penetasan) ikan hias di Balai Budidaya Ikan (BBI) air Tawar Desa Mempaya Kecamatan Damar, Senin (19/5) Pagi.
Acara peresmian dihadiri Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias (BPPBIH) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, I Wayan Subamia, Kepala Peneliti BPPBIH, Dr. Ofri Johan, Ketua Tim Diseminasi Ikan Hias KKP RI, Dr. Wartono Hadie, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung, Pimpinan SKPD di lingkup Pemkab Beltim, staf Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bangka-Belitung, para camat dan kades, wartawan media nasional dan lokal, serta kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di Kabupaten Beltim.
Kepala DKP Kabupaten Beltim, Ferizal menjelaskan bahwa potensi sektor perikanan budidaya di Kabupaten Beltim sangat menjanjikan. Pengembangan sentra-sentra sektor kelautan perikanan dianggapnya mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan dan menggerakkkan ekonomi masyarakat khususnya sebagai antisipasi pasca penambangan.
“Kita ingin menjadikan Kabupaten Beltim sebagai salah satu pemasok ikan hias di Indonesia. Ikan hias yang akan dikembangkan adalah ikan hias Botia (Chromobotia Macracanthus) dan Arwana (Scleropages sp)Silver, khas Belitung,” terang Ferizal.
Dipilihnya ikan Botia dan Arwana karena ikan hias ini dianggap mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, mempunyai pasar dunia yang menjanjikan, serta cocok dengan kondisi air yang ada di Kabupaten Beltim. Kabupaten Beltim merupakan daerah ketiga di Indonesia yang dipilih oleh KKP RI untuk dilakukan pengembangan ikan botia.
Kepala P4B KKP RI, Dr. Tri Heru Prihadi menambahkan upaya ini dilakukan sebagai tindak lanjut kerjasama yang diusung BPPBIH dengan DKP Kabupaten Beltim tentang penerapan dan pengembangan teknologi budidaya ikan hias, khususnya Botia dan Arwana. Sebelumnya, berbagai persiapan dilakukan mulai dari pembuatan sarana prasarana budidaya, penguatan keahlian SDM, hingga inventarisasi potensi lokal perikanan dan kelautan, jelasnya
“Sejak penandatanganan perjanjian kerjasama pada 22 April 2013 lalu di Jakarta, kita akan berkomitmen untuk merapkan ruang lingkup kerja sama yang meliputi, pengadaan dan pengelolaan induk ikan, domestikasi adaptasi dan karantina induk ikan, dan pemijahan, perawatan larva, benih hingga calon induk,” kata Tri
Dalam jumpa pers yang dilakukan seusai acara peresmian, Kepala Balitbang Kelautan dan Perikanan KKP RI mengungkapkan Balitbang akan melakukan penelitian terkait rencana pengembangan ikan hias lainnya, dalam upaya untuk mengembangkan potensi perikanan budidaya, terutama dalam memanfaatkan potensi kolong-kolong bekas tambang timah dan kaolin yang tersebar di Kabupaten Beltim.
“Kita melihat banyak potensi perikanan yang dapat dikembangkan, kita akan meneliti dulu bagaimana kemungkinan untuk melakukan pengembangan budidaya ikan kosumsi dan ikan hias pada kolong-kolong bekas tambang. Misalnya apakah memungkinkan untuk mengembangkan ikan patin, lele, koi, dan juga lainnya”, pungkas Achmad
Wakil Bupati Beltim, Zarkani Mukri mengucapkan terima kasih kepada tim dari KKP RI yang telah memilih untuk mengembangkan budidaya ikan hias Botia. Ia berharap Kabupaten Beltim akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakatnya melalui budidaya ikan hias dan ikan konsumsi.
“Kita harap dengan ada kerjasama ini masyarakat kita khususnya para pembudidaya ika akan merasakan manfaatnya. Kita ingin masyarakat tidak hanya mampu menjual ikan yang diperoleh dari habitatnya tapi juga mampu membudidayakannya, sehingga target kita sebagi salah satu pemasok ikan hias di dunia dapat terwujud,” harap Zarkani
“Kita harap dengan ada kerjasama ini masyarakat kita khususnya para pembudidaya ika akan merasakan manfaatnya. Kita ingin masyarakat tidak hanya mampu menjual ikan yang diperoleh dari habitatnya tapi juga mampu membudidayakannya, sehingga target kita sebagi salah satu pemasok ikan hias di dunia dapat terwujud,” harap Zarkani
Acara peresmian hatchery ikan hias yang berlangsung di tengah guyuran hujan ini juga diisi dengan presentasi dari Tim Diseminasi Ikan Hias, Dr. Wartono Hadie, tukar menukar cendera mata antara pihak KKP RI dengan Pemkab Beltim, peninjauan ke kolam dan aquarium budidaya ikan, serta ditutup dengan konfrensi pers. (Sumber : Sinar Pagi News
0 komentar:
Posting Komentar