Kota
mataram dan Kabupaten Lombok Barat sangat cocok untuk pengembangan
budidaya air tawar jenis nila, lele dan karper karena terdapatnya sumber
air yang sangat melimpah dan tidak pernah mengalami kekeringan meskipun
pada musim kemarau panjang sekalipun.
Sejumlah
wilayah Kota Mataram cukup banyak petani yang mengelola usaha budidaya
ikan nila dan karper, antara lain di Sayang-Sayang, sementara di Lombok
Barat paling banyak di Kecamatan Lingsar dan Narmada.
Saat
ini masyarakat di kota Mataram dan kabupaten Lombok Barat sedang giat
melakukan usaha budidaya ikan nila baik dengan system karamba ataupun
kolam. Masyarakat di kedua daerah ini seperti berlomba untuk
membudidayakan ikan nila. Beberapa lahan persawahan di kedua daerah
tersebut, kini dialihfungsikan menjadi kolam untuk memelihara ikan nila.
Banyaknya bermunculan lahan-lahan baru dan pembudidaya baru tudak
terlepas dari hasil penyuluhan yang telah dilakukan dinas perikanan
setempat. Keberhasilan menciptakan pembudidaya dan lahan
baru disebabkan pula karena permintaan akan ikan air tawar terutama nila
di Nusa Tenggara Barat semakin meningkat. Permintaan ikan nila di pasar
tradisional di Kota Mataram dan Lombok Barat cukup tinggi, demikian
juga untuk kolam pemancingan cukup banyak membutuhkan ikan nila dan
karper.
Saat
ini semakin banyak pembudidaya di Kota Mataram yang membuka usaha
budidaya ikan nila baik di kolam maupun menggunakan karamba yang
diletakkan di pinggiran sepanjang aliran saluran irigasi karena
permintaan komoditas tersebut cukup banyak terutama untuk pasar lokal.
Di
kota mataram usaha budidaya ikan nila banyak dilakukan di pinggir
sepanjang aliran saluran irigasi. Budidaya yang dilakukan di sini
menggunakan metode kolam air deras dan karamba. Dengan memanfaatkan
aliran air yang mengakibatkan pergantian air secara terus menerus, ikan
nila dapat dilakukan penebaran dengan kepadatan tinggi. Banyak
pembudidaya yang bermunculan di kota Mataram ini karena melihat
keberhasilan para pembudidaya lain dalam melakukan usaha budidaya ikan
terutama nila. Oleh karenanya tidak mengherankan bila di sepanjang
saluran irigasi banyak ditemui kegiatan budidaya ikan.
Pemerintah
Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menargetkan produksi ikan air tawar
pada 2011 sebanyak 250 ton untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat
perkotaan. Yah, saat ini produksi budidaya ikan air tawar masih
digunakan untuk memenuhi konsumsi local khususnya kota mataram.
Target
produksi ikan air tawar sebesar tersebut lebih tinggi dibandingkan
dengan tahun sebelumnya sebesar 200 ton. Pemenuhan target produksi ikan
air tawar Kota Mataram lebih ditekankan pemenuhannya melalui ikan nila
yang sangat berkembang di daerah ini.
Strategi yang dilakukan oleh Dinas Perikanan Kota Mataram dengan cara sebagai berikut, yaitu :
- Memperluas lahan untuk usaha budidaya ikan air tawar
- Memperbanyak kelompok pembudidaya ikan, terutama di wilayah aliran sungai.
- Upaya pembinaan dan pelatihan teknik budidaya ikan air tawar yang baik juga terus diintensifkan agar produksi yang dihasilkan bisa lebih memotivasi masyarakat untuk membudidayakan ikan.
- Memberikan bantuan berupa keramba besi, benih ikan serta peralatan pendukung budidaya ikan seperti serok, cangkul dan kakaban
- Bantuan dana
- Memfasilitasi pemasaran hasil produksi para kelompok pembudidaya.
Tahun ini Nusa Tenggara Barat memperoleh dana bantuan dari Kementerian
Kelautan dan Perikanan sebesar Rp250 juta. Dana itu dialokasikan untuk
pengadaan alat-alat budidaya ikan dan pengadaan keramba ikan dari besi.
Selain bantuan dari APBN, Pemerintah Kota Mataram dan Pemerintah
Provinsi NTB, juga mengalokasikan anggaran untuk pengadaan bantuan benih
bagi kelompok pembudidaya ikan air tawar dan sekolah yang masuk dalam
program "fish school" serta untuk ditebar di sejumlah sungai yang ada di
Kota Mataram
Jumlah
kelompok pembudidaya ikan air tawar di Kota Mataram yang sudah
terbentuk saat ini sebanyak 52 kelompok yang sebagian besar mengusahakan
budidaya ikan nila. Kelompok pembudidaya ikan ini tersebar di sejumlah
kelurahan yang memiliki sumberdaya air dari saluran irigasi teknis
maupun sungai.
Jenis
ikan air tawar yang banyak di budidayakan di Kota Mataram adalah ikan
nila dan ikan mujair. Pemilihan kedua jenis ikan ini bukannya tanpa
alasan. Ikan nila dipilih karena kemudahannya dalam membudidayakannya.
Ikan nila lebih tahan terhadap penyakit dan memiliki toleransi yang
tinggi terhadap kadar salinitas air. Itulah mengapa ikan nila dapat pula
dibudidayakan di tambak yang airnya payau. Ikan mas dan karper tidak
begitu dilirik oleh para pembudidaya karena membudidayakan kedua ikan
ini susah dan kedua ikan ini lebih rentan terhadap penyakit.
Ikan
nila dipilih oleh sebagian besar pembudidaya di daerah ini karena
kemudahannya dalam pemasaran. Ikan nila sangat disukai oleh masyarakat
sekitar sehingga tidaklah sulit untuk menjualnya. Produksi ikan nila
Kota Mataram baik dengan sistem keramba maupun kolam dipasarkan hasil
produksinya ke sejumlah rumah makan dan restoran sekitar Kota Mataram
saja.
Beberapa
pembudidaya ada yang membuat kolam didekat jalan raya dengan maksud
agar lebih mudah dalam pemasarannya sebab dengan lokasi pembudidayaannya
yang dekat jalan, hasil budidayanya dapat langsung ditawarkan kepada
konsumen sehingga harga yang didapatkan tinggi dan margin keuntungan
yang didapatkan pun semakin lebih besar.
Harga ikan nila hasil produksi budidaya berada pada kisaran Rp 18.000 - 20.000
per kilogramnya. Bahkan pada saat tertentu harga ikan nila dapat
melebihi harga tersebut karena adanya permintaan tinggi akan ikan nila.
Misalnya adalah momen bulan Ramadan dan saat lebaran. Pada saat itu
harga ikan nila dapat naik Rp 3.000 perkilogramnya.
Tidak
berbeda jauh dengan kota Mataram, kabupaten Lombok Barat juga
menerapkan model budidaya ikan nila yang serupa. Para pembudidaya
malakukan usaha budidayanya dilakukan dengan metode karamba dan kolam.
Melimpah air di daerah ini adalah salah satu factor mengapa budidaya
ikan air tawar di daerah ini sangat berkembang.
Berkembangnya
budidaya ikan air tawar terutama ikan nila tidak terlepas dengan adanya
sumber benih ikan air tawar. Di Lombok Barat ini terdapat Balai Benih
Ikan Air Tawar milik pemerintah daerah yang terletak di Batu Kumbung
yang setiap saat memproduksi benih ikan air tawar untuk kebutuhan para
pembudidaya ikan air tawar daerah sekitarnya.
Selain Kota Mataram dan Lombok Barat, Lombok Timur juga termasuk sentranya budidaya ikan nila. Bahkan selama
dua tahun ini Lombok Timur adalah penghasil ikan nila nomor satu di
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada tahun 2009, produksi ikan nila Lombok
Timur sebesar 524 ton dan pada tahun 2010 sebesar 882 ton.
Pada
dasarnya seluruh kabupaten/kota di provinsi Nusa Tenggara Barat selama
dua tahun terakhir ini melakukan kegiatan usaha budidaya ikan nila.
Total produksi ikan nila provinsi ini pada tahun 2010 sebesar 2.590 ton.
Angka ini naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 1.968
ton.
Budidaya
ikan air tawar lain yang dikembangkan petani adalah ikan lele dengan
menggunakan lahan marginal, namun hasilnya cukup besar dan ikan mas.
Para pembudidaya dianjurkan untuk memproduksi ikan lele
sebanyak-banyaknya terutama di pulau Lombok, karena permintaan khususnya
di Pulau Sumbawa cukup banyak dan harganya mahal mencapai Rp 20.000
hingga Rp 21.000 per kilogram, sementara di Pulau Lombok khususnya di
Kota Mataram hanya Rp 11.000 per kg.
Potensi
pengembangan budidaya ikan air tawar, sebenarnya sangat besar. Beberapa
daerah di provinsi ini terutama di Pulau Lombok memiliki sumber mata
air yang banyak dan sangat cocok untuk kegiatan budidaya air tawar
semacam ikan mas, nila, lele, patin dan ikan gurame. Produksi ikan air
tawar provinsi ini pada tahun ini masih didominasi dari budidaya kolam
dan budidaya karamba. Sementara budidaya air tawar dengan system karamba
jarring apung dan minapadi belum begitu berkembang.
Pada
tahun 2011 ini provinsi Nusa Tenggara Barat menargetkan produksi
budidaya air tawarnya pada kisaran 22.820 ton dengan rincian yakni
target ikan nila sebesar 10.000 ton, ikan mas sebesar 2.500 ton, ikan
lele sebesar 8.400 ton, ikan patin sebesar 350 ton, ikan gurame sebesar
70 ton dan ikan lainnya sebesar 1.500 ton.
Dengan
potensi yang dimilikinya dan berbagai upaya pemerinatah, Nusa Tenggara
Barat optimis dengan target produksi ikan air tawarnya yang telah di
tetapkan akan mampu dicapai.sumber: Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya [DJPB]
Kalo beli ikan nila segar di kirim ke Bali berapa hraganya pak dan minimal pembelian berapa...?? trimakasih..
BalasHapusKlu bpk butuh ikan nila utk di imfort ke tempat bpk saya bisa hantarkn ke tempat bpk..wa saya 082341452118
HapusDI KRIM K SUMBAWA BRAPA PER 1000EKORX
BalasHapusDI KRIM K SUMBAWA BRAPA PER 1000EKORX
BalasHapusKlu bpk butuh ikan nila utk di imfort ke tempat bpk saya bisa hantarkn ke tempat bpk..wa saya 082341452118
HapusSiang bapak....saya Diana dari sby, kalo membutuhkan pelampung Styrofoam atau barel orange bisa hubungi saya di no 081232388273, terima kasih...
BalasHapusKebutuhan lain untuk tambak jg ada, pompa keongan, sparepart genzet, dll. Terima kasih.
BalasHapusKebutuhan lain untuk tambak jg ada, pompa keongan, sparepart genzet, dll. Terima kasih.
BalasHapusSiang bapak....saya Diana dari sby, kalo membutuhkan pelampung Styrofoam atau barel orange bisa hubungi saya di no 081232388273, terima kasih...
BalasHapus